
Namun ada juga orang yang sangat cinta dengan pekerjaannya. Dia selalu masuk tepat waktu, dan selalu pulang tepat waktu. Dia merasa waktu cepat terlalui di tempat kerja karena mengerjakan hal yang dia sukai. Normalnya ini adalah hal ideal, jatuh cinta dengan pekerjaan dan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh tidak hanya baik pada karyawan tersebut (karena kemungkinan akan mendapatkan banyak kesempatan untuk promosi dan naik gaji), namun juga bagi perusahaan.
Namun tahukah kamu kalau ada kasus spesial di mana orang yang cinta dengan pekerjaannya ini harus keluar dari pekerjaannya. Dan berikut adalah alasannya.
Uang
Kamu sangat suka dengan pekerjaanmu, kamu memimpin proyek penting di perusahaanmu dan mendapatkan hal yang memuaskan. Namun walaupun demikian, gajimu kecil dibandingkan dengan orang di perusahaan lain. Kalau kamu memang tidak memiliki masalah finansial dan memiliki sampingan dengan penghasilan yang cukup besar, maka tidak masalah, kamu bekerja karena hobi. Namun jika pekerjaanmu yang kamu sukai ini tidak memenuhi fungsi utama pekerjaan, yaitu mendapatkan uang dan bertahan hidup, maka kamu harus berpikir untuk keluar dari pekerjaan ini.Tentu, kamu mungkin akan mendapatkan pekerjaan lain yang tidak terlalu menarik, pekerjaan yang membosankan yang membuat kamu merasa nostalgia dengan perusahaanmu sebelumnya, namun jika hal ini bisa membuatmu keluar dari masalah finansial, atau mungkin bisa membahagikan keluargamu, mungkin ini adalah langkah yang tepat.
Keseimbangan antara hidup dan kerja yang lebih baik
Orang yang sangat suka dengan bekerja biasanya menomorsatukan pekerjaan. Dalam istilah bahasa inggris disebut workaholic, atau orang yang baik di rumah atau dikantor selalu saja memikirkan pekerjaan. Gaya hidup seperti ini sebenarnya kurang sehat, namun hal ini sebenarnya banyak terjadi di lingkungan sekitar kita. Orang seperti ini kemungkinan tidak mau keluar dari pekerjaannya, mengingat ini adalah jalan hidup mereka.Namun saat seorang workaholic merasa kalau pekerjaan ini mengorbankan kehidupan sehari-harinya, seperti hilangnya kesempatan untuk menikah, tidak memiliki waktu untuk mengerjakan hobi lain selain pekerjaan—seperti mengurus kucing peliharaan dan lain-lain, maka ada baiknya seseorang mengundurkan diri.
Tentu, orang tersebut harus memikirkan dulu matang-matang apa yang ingin dikorbankan, namun ada 50% kemungkinan kalau kamu akan senang atau menyesal saat akhirnya keluar kerja.
Ingin pindah tempat tinggal
Saat seseorang mulai bekerja, dia juga ingin mandiri. Kebanyakan orang di Indonesia tinggal bersama orang tua sebelum menikah, namun jika kamu ingin mandiri dan ingin pindah ke tempat lain, kamu juga harus memikirkan untuk pindah kantor. Tentu saja ini hanya berlaku untuk orang yang contohnya pindah ke luar kota, kamu tidak perlu melakukan ini jika kamu pindah tidak terlalu jauh dari kantormu.Prospek jangka panjang yang lebih baik
Karir itu memiliki sesuatu yang disebut prospek, intinya adalah berpikir apakah di masa depan kamu akan mendapat sesuatu yang lebih baik. Contohnya, apakah kamu berpikir beberapa tahun ke depan kamu akan mendapatkan promosi? Atau malah diam di tempat saja? Jika kamu merasa kalau kamu akan mendapatkan masa depan yang lebih cerah dengan pekerjaan lain, mungkin ini saatnya kamu pindah karena ini adalah salah satu tanda kamu harus keluar kerja.Tidak ada lagi yang bisa kamu dapat
Hal ini sebenarnya bisa terjadi, namun tergantung dari perusahaanmu. Yang dimaksud di sini adalah ketika kamu tidak bisa mendapatkan apa-apa lagi di pekerjaanmu, jika dalam istilah game, kamu sudah sampai max-level. Kamu sudah mendapatkan promosi, kamu sudah naik gaji, kamu sudah sering mengerjakan proyek besar, namun kamu merasa tantangan kerjanya jadi kurang. Kalau seperti ini ada baiknya kamu pergi ke perusahaan yang lebih besar, perusahaan yang akan menantangmu bekerja. Namun tentu saja, pilihan ini sangat berisiko. Hal ini sangat jarang terjadi, namun perlu diingat, ini hanya jarang terjadi, bukan tidak pernah terjadi. Jadi jika kamu ada di posisi spesial seperti ini, ada baiknya kamu memikirkan matang-matang tentang apa yang akan kamu harus rasakan.Waktunya mencoba hal baru
Poin ini sama dengan yang di atas, hanya saja bukan karena kamu merasa sudah max-level, namun karena kamu sudah bosan dengan pekerjaanmu dan ingin mencoba hal baru. Mungkin bekerja jadi orang lapangan yang kerjanya di lautan akan lebih baik dari pekerjaanmu yang sekarang hanya dikerjakan di atas meja, atau mungkin sebaliknya, kamu bosan bekerja di lapangan dan ingin mengerjakan pekerjaan yang lebih mudah namun menarik. Saat seseorang bosan dengan pekerjaannya, maka normalnya performa kerjanya juga menurun. Ini tanda yang lumayan buruk, dan kamu harus memikirkan apa langkah yang akan kamu lakukan selanjutnya.Kamu akan dipecat
Kamu suka dengan pekerjaanmu, namun pekerjaanmu tidak suka denganmu. Alih-alih mendapatkan promosi, hasil dari proyek terakhirmu malah membuat kamu terancam. Jika hal ini terjadi, maka kamu mungkin harus memikirkan untuk resign sebelum dipecat. Karena kamu tahu, mengundurkan diri itu terdengar lebih berwibawa dibandingkan dengan dipecat.Cara keluar dari pekerjaan yang kamu cintai
Saat satu atau beberapa hal diatas terjadi padamu, dan kamu memutuskan untuk keluar, maka kamu harus segera mencari pekerjaan baru. Mencari pekerjaan di zaman sekarang ini memang agak sulit, namun saat kamu mendapatkan pekerjaan baru, kamu mungkin akan merasa lebih bahagia dari sebelumnya.Keluar dari pekerjaan yang kamu sukai itu memang sulit, mungkin rasanya akan seperti kehilangan setengah dari jiwamu, atau keluargamu. Kamu mungkin tidak akan merasa seperti dirimu lagi. Namun kamu perlu ingat, keluar kerja bukan berarti menghilangkan semua hubungan dengan pekerjaan yang kamu sukai, rekanmu bekerja, bosmu, atau keluargamu. Namun ingatlah kalau kamu bisa berhubungan dengan hal yang kamu sukai bahkan jika kamu tidak bekerja di sana.