~Download Contoh Surat Cerai Sederhana, Mudah, dan Tinggal Diedit!


Surat cerai dibuat apabila salah satu dari pasangan suami isteri ingin mengakhiri rumah tangganya secara legal. Surat ini diperlukan agar perceraian bisa dilakukan dan bisa berjalan ke langkah selanjutnya.

Perceraian sendiri adalah hal yang sering terjadi, dan ada prosedur yang harus dilalui agar permohonan cerai dari suami atau isteri untuk alasan tertentu, seperti selingkuh, suami tidak memberi nafkah, KDRT, atau alasan lainnya, bisa diproses dan langsung bisa menyelesaikan proses perceraian.

Download contoh surat cerai yang baik dan benar yang bisa didownload dan digunakan.


download contoh surat cerai sederhana

Tentang Contoh Surat Cerai di Atas

Contoh surat cerai sederhana di atas sangat mudah disunting dan dirapikan. Tiap bagian yang bisa diubah dimerahkan tdan tinggal diubah sesuai keperluan. Bagian yang paling penting di contoh surat cerai di atas adalah bagian 2, di mana si Penggugat menjelaskan alasan cerai, dan apa saja yang dilakukan agar bisa sampai pada keputusan cerai. Contohnya di surat di atas, sang Penggugat menjelaskan kalau rumah tangganya tidak terlalu rukun dan selalu bertengkar, dan walaupun sudah sering berbaikan, pertengkaran terus terjadi, bahkan berkonsultasi pun sudah dilakukan. Jika alasan cerai seseorang berbeda dengan contoh di atas, maka sesuaikan dengan apa yang terjadi. Poin dua ini pada dasarnya adalah si Penggugat bercerita tentang rumah tanggannya yang mulai retak dan alasan kenapa rumah tangganya tidak bisa diperbaiki.

Tentang Perceraian

Perceraian adalah berakhirnya suatu pasangan. Saat kedua pasangan tidak ingin lagi melanjutkan pernikahannya, maka proses perceraian bisa dilakukan. Proses ini memiliki prosedur hukum, dan kedua pasangan  yang ingin melakukan percerian harus mau menaati proses hukum ini. Salah satu prosedur pernikahan adalah membuat surat perceraian (contoh bisa didownload di atas) dan kemudian mengajukannya ke kementerian Agama. Saat perceraian, kedua pasangan harus memutuskan bagaimana membagi harta selama dalam masa pernikahan (bisa sesuai agama), dan pada akhirnya kedua pasangan dapat menyelesaikan proses perceraian di pengadilan.

Beberapa Faktor Umun Terjadinya Perceraian

Angka perceriaan di Indonesia semakin meningkat, dan dari banyak kasus percerian ada 7 faktor umum kenapa terjadi percerian (daftar ini dikutip dari Idntimes.com)
  • Terburu-buru menikah. Kadang, sepasang suami isteri terburu-buru untuk pernikahan. Keputusan ini biasanya membuat sepasang kekasih mau tidak mau harus menikah karena tekanan atau alasan lain, seperti contohnya saat seorang wanita hamil duluan dan karena tidak mau menanggung malu, memutuskan untuk segera menikah. Pernikahan seperti ini biasanya tidak berlangsung lama, dan kemudian terjadilah percerian. Namun bukan hanya hamil duluan saja yang menjadi faktor terburu-burunya menikah. Ada hal lain seperti tekanan orang tua, dan sebagainya.
  • Kebohongan. Saat suami dan isteri memiliki rahasia sendiri-sendiri dan tidak tranpasaran, maka lambat laun rasa kepercayaan hilang dan akan membuat banyak masalah. Seperti rasa curiga satu sama lain, atau mulai sering bertengkar. Rumah tangga yang tidak transparan adalah salah satu faktor yang membuat rumah tangga retak.
  • Campur Tangan Keluarga. Hubungan rumah tangga idealnya dijalani berdua, namun kadang keluarga selalu ikut campur dalam urusan rumah tangga. Banyak kasus perceraian disebabkan karena campur tangan mertua atau keluarga.
  • Ketidak Mamupan Membagi Waktu. Pada dasarnya dua orang insan menikah, namun salah satu atau keduanya terlalu sibuk dan membuat seolah pernikahan tidak pernah terjadi.
  • Menumpuk Masalah. Kadang masalah terjadi dalam rumah tangga, namun kabur dari masalah ini dan tidak menyelesaikannya akan membuat masalah semakin menumpuk dan rumah tangga yang retak.
  • Faktor Finansial. Masalah keuangan di rumah tangga membuat kehidupan tidak aman dan nyaman juga salah satu faktor perceraian
  •  Kebiasaan melihat segala sesuatu dari sisi negatifnya.
  

Efek Perceraian

Pihak yang paling terpengaruh oleh perceraian adalah anak, dan banyak kasus di mana perceriaan berpengaruh pada masalah perilaku, dan psikologi anak. Walaupun hal ini tidak selalu benar, banyak riset yang menunjukkan kalau anak dari rumah tangga yang mengalami perceraian memiliki kemungkinan besar memiliki masalah pada perilaku dan psikologi.