Ini 7 Alasan (Umum) Kenapa Kamu Sering Dipecat!

ilustrasi 7 alasan kenapa kamu sering dipecat
Ada dua jenis orang yang kehilangan pekerjaannya, satu adalah orang yang keluar karena kemauannya, bahasa kerennya resign atau mengundurkan diri, dan yang kedua adalah orang yang dipecat. Bagi kamu yang sengaja keluar dari pekerjaanmu—orang yang mau repot-repot berbicara kepada bosnya, dan kemudian membuat surat resign—maka kamu tidak akan mendapatkan apa-apa di artikel ini. Seperti judulnya, artikel ini ditujukan oleh orang yang sering dipecat dan baru sadar kalau ada yang salah setelah beberapa kali dipecat.

Orang yang sering dipecat mungkin merasa kalau dia hanya tidak beruntung karena dia terus yang dipilih atau dipecat, atau melamar ke mana pun, bosnya punya kesamaan, seperti tidak kompeten, tidak sopan, atau menyebalkan. Namun jika seseorang merasa kalau hal ini terlalu sering terjadi, dia harus mulai sadar kalau ada sesuatu yang salah, dan hal yang harus dia selidiki pertama adalah dirinya sendiri. Berkaca dan jujurlah pada diri sendiri, mungkin alasan kenapa kamu merasa kalau bosmu tidak kompeten, tidak sopan, atau tidak menyebalkan adalah karena kamu yang bermasalah, dan alasan kenapa kamu dipecat bukanlah karena bosmu yang tidak suka padamu atau karena kamu sedang sial, namun karena sifat atau kekurangan yang kamu miliki.

Setelah melakukan introspeksi dirilah baru kamu bisa melangkah selanjutnya. Namun jika kamu kesulitan melakukannya mungkin 7 alasan di bawah ini adalah alasan kenapa kamu dipecat.

#1. Performa kerja yang buruk

Apakah kamu kerja dengan mencurahkan seluruh hatimu pada pekerjaan, atau minimal, kamu sangat serius dengan hasil dari pekerjaanmu dan tidak asal selesai saja. Jika tidak, maka kemungkinan kamu menemukan akar masalahmu. Banyak bos yang tidak terlalu mementingkan karyawan yang kerjanya seperti ini, mengingat banyak orang yang ingin bekerja dan menggantikan posisi orang yang seperti ini. Jika seseorang melakukan banyak kesalahan dalam bekerja, memperbaiki ini berada urutan nomor 1 hal yang harus kamu perbaiki.

#2.  Tidak bisa mengerjakan hal dasar

Hal teknis yang harus kamu gunakan agar bisa bekerja dengan baik sudah jelas harus bisa dikuasai. Namun jika kamu tidak bisa mengerjakan tugas dasar maka kamu harus segera memperbaikinya sebelum dipecat. Tugas dasar seperti ini contohnya seperti menerima telepon dengan baik, membuat email profesional, dan hal-hal (kecil) lainnya. Tidak bisa melakukan hal dasar seperti ini akan membuat pekerjaanmu makin lama makin menumpuk, bahkan akan membuatmu kehilangan kesempatan baik, dan mendatangkan masalah besar.

#3. Tidak bisa mengikuti deadline

Tiap pekerjaan punya tenggat waktu, kadang sehari, kadang seminggu, dan jika pekerjaannya rumit, bahkan bisa sebulan atau berbulan-bulan. Jika kamu bisa mengerjakan pekerjaannya sesuai tenggat waktu yang diberikan oleh bosmu, maka hal ini baik, namun jika tiap diberi pekerjaan kamu selalu telat menyelesaikannya, maka siap-siap untuk dipecat. Telat pertama kali di proyek kecil mungkin akan membuat kamu cuman diomeli, namun jika hal ini terus-terus terjadi, jangan pernah berharap akan mendapatkan pekerjaan besar dan jika tidak diperbaiki, maka bersiaplah untuk dipecat.

#4. Tidak akur dengan rekan kerja.

Performa kerjamu baik, kamu bisa mengerjakan hal dasar, pekerjaanmu selalu tepat waktu, namun kamu tidak akur dengan rekan kerjamu, maka bersiaplah untuk dipecat. Ketika karyawan dalam sebuah perusahaan tidak akur dengan satu sama lain, yang menderita adalah perusahaan tersebut. Para karyawan akan teralihkan dari pekerjaannya dan secara langsung atau tidak langsung menurunkan produktivitas karyawannya. Untuk mencegah hal ini, seorang bos harus mencari akar dari masalah ini dan memperbaikinya, dan hal yang paling mudah dilakukan untuk memperbaiki ini adalah dengan memecat karyawan yang jadi sumber masalahnya. Jika kamu karyawan baru di tempat ini dan membuat masalah maka kemungkinan besar kamu yang akan dipecat.

#5. Masalah Pengendalian Emosi

Jika kamu mudah kehilangan emosimu dan tidak bisa mengendalikan emosimu di tempat kerja, maka bosmu kemungkinan akan menganggap kalau ini adalah kekurangan yang bisa berbahaya bagi perusahaan dan alasan untuk memecatmu. Ada banyak fakta dan kasus di mana emosi yang tidak bisa dikendalikan bisa berujung pada kekerasan. Dan kekerasan dalam lingkungan kerja walaupun jarang terdengar di Indonesia tetap sering terjadi.

#6. Sifat Negatifmu

Seorang bos tidak suka tempat kerjanya di mana sifat negatif itu ada. Sifat negatif itu mudah menyebar dan dicontoh orang lain. Sifat seperti malas, tidak sopan, dan lainnya bisa melukai sifat positif di tempat kerja, dan jika tersebar maka akan melukai produktivitas di tempat kerja. Sama seperti sebelumnya, jika kamu sumber dari sifat negatif di tempat kerja, maka untuk mengatasi masalah tersebut, bosmu harus memotong akar dari masalah tersebut, yaitu memecatmu.

#7. Tidak mau mengambil proyek sulit

Kadang seseorang diberikan proyek yang lumayan sulit, dan tergantung dari sifat orang tersebut, ada yang menanggap proyek ini sebagai tantangan yang bisa jadi kesempatan untuk naik gaji, mendapatkan promosi dan lain-lain, namun ada juga orang yang menolak proyek sulit ini. Menolak proyek yang ada di luar kemampuanmu itu bukanlah hal yang salah, namun jika terlalu sering melakukan hal ini, dan tidak disertai dengan tata cara yang benar maka akan membuat citramu negatif di mata bos. Konsekuensi yang sering terjadi dari hal ini adalah kamu tidak akan mendapatkan kesempatan untuk membuktikan dirimu pada perusahaan, naik gaji, atau promosi. Namun kadang, hal ini juga bisa berakibat pada kamu yang kehilangan pekerjaan.

Bonus

Jika kamu terlalu sering dipecat, maka kemungkinan akan sangat sulit mendapatkan pekerjaan baru. Karena itu, berusahalah agar tidak dipecat dengan memperbaiki dirimu dulu (jika salah satu di antara 7 alasan di atas adalah masalahmu, maka perbaikilah).

Ada banyak hal yang bisa membuatmu dipecat, namun jika terus menerus dipecat mungkin kamu harus membuat sedikit perubahan. Seperti contohnya adalah melamar kerja di posisi yang sedikit berbeda dengan pekerjaanmu sebelumnya, atau bahkan pindah industri.

Jika kamu punya uang sisa yang bisa dijadikan modal usaha, maka ada baiknya kamu membuat usaha kecil-kecilan. Karena kamu tahu? Kamu tidak akan dipecat kalau kamu adalah bosnya. Jika kamu biasa bekerja di depan komputer dan sangat familiar dengan internet, kamu juga akan tahu kalau ada banyak pekerjaan freelance yang kamu bisa ambil. Bekerja di rumah bisa dengan mudah menyelesaikan 5 alasan dari 7 alasan di atas.